Sabtu, 14 Juli 2012

Pelepasan Alumni: 60 Duta Fakultas Psikologi Siap Mengabdi


Sederhana, namun penuh makna dan rasa. Ada rasa gembira, syukur, dan haru. Ada pula rasa  keakraban, kebersamaan, dan kekeluargaan. Senyum dan tawa tersimpul dari setiap wajah yang hadir.  Saling sapa, jabat  tangan, melempar senyuman dan memberikan ucapan selamat sebagai  tanda persaudaraan. Tidak ada perbedaan antar angkatan, apalagi asal daerah, etnis, dan budaya. Semuanya menyatu dalam kegembiraan dan kesyukuran. Itulah gambaran pelepasan alumni ke-87 UIN Jakartga atau ke-37 Fakultas Psikologi, pada hari Sabtu (14/7/2012) di ruang teater Fakultas Psikologi.

Sara gembira dan syukur itu semakin lengkap ketika kelompok Paduan Suara Mahasiswa (PSM) menyanyikan lagu “JALI-JALI” yang langsung mendapat aplaus dari hadirin. Para hadirin  juga semakin terhibur dan larut dalam kegembiraan saat penampilan tari Saman oleh mahasiswa semester dua. Perpaduan dan keserasian antara gerakan dan untaian kata-kata dari syeikh (pemandu tari Saman) begitu menakjubkan. Sebuah persembahan dan penampilan seni mahasiswa psikologi yang perlu diapresiasi.

Ibarat ibu yang sedang mengandung, hari ini Fakultas Psikologi melahirkan 60 alumni, yang siap mengabdi di bumi nusantara. Mereka membawa pesan yang sama, yaitu membangun peradaban bangsa melalui pendekatan psikologi dan Islam. Untuk itu para alumni sebagai duta fakultas, perlu memiliki intergritas moral dan akademik dalam semua jenis profesi yang akan mereka jalani. Dua hal inilah yang menjadi kunci utama bagi  duta fakultas untuk  mengaktualisasikan diri di dunia kerja dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Fadhilah Suralaga yang mewakili Jahja Umar Dekan Fakultas Psikologi, mengatakan pentingnya menjaga integritas akademik dan moral. “Selain kekuatan dan kompetensi dalam bidang metodologi penelitian dan statistik, para alumni juga harus menjaga integritas akademik dan moral, sebagai sarjana psikologi dan sebagai seorang muslim yang lulus dari institusi Islam, yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”, ungkap Fadhilah yang juga merasakan pentingnya penguasaan bahasa Inggris dan Arab.

Zahrotun Nihayah Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dalam laporannya mengatakan dari 60 alumni tersebut, ada 8 (delapan) orang yang memperoleh predikat cumlaude dan sisanya sebanyak 52 (lima puluh dua) orang memperoleh predikat amat baik, dengan rentang IPK mulai dari 2.82 sampai dengan 3.64. “Selamat dan sukses kepada duta fakultas psikologi. Semoga ilmu dan pengalaman yang diperolah bermanfaat dalam  membangun peradaban bangsa”, ungkap Nihayah mengakhiri sambutannya.


Pada kesempatan yang sama, panitia juga mengumumkan tiga mahasiswa terbaik. Mereka adalah Ghaida Muthi dengan IPK 3.64, Laras Santoso dengan IPK 3.62, dan Maulida Disa Pratiwi dengan IPK 3.62. Ghaida menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Dosen Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat”. Laras Santoso yang didampingi suaminya saat wisuda menulis skripsi dengan judul “Hubungan Religiusitas dan Konformitas dengan Intensi Melepas Jilbab”. Sedangkan Maulida Disa Pratiwi  menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Trait Kepribadian, Strain, dan Interaksi Orang Tua-Anak terhadap Cyberbullying pada Remaja”.

Menyikapi keberhasilan para duta fakultas tersebut, Syamsuddin Idris ayah Ghaida mengatakan predikat sarjana psikologi ini merupakan cinderamata terbaik yang mereka berikan, tidak hanya kepada orang tua tetapi juga kepada almamater, yaitu fakultas psikologi.  “Namun perlu diingat, di atas sarjana tetap ada sarjana. Artinya, dibalik kesuksesan para alumni ini ada dosen-dosen yang mengajari mereka. Oleh sebab itu, jangan sampai  setelah menjadi alumni, melupakan jasa para dosen”, ungkap Syamsuddin mengakhiri sambutannya.  

Secara terpisah Zahrotun Nihayah menyayangkan kehadiran dosen yang sangat minim. “Surat undangan, jarkom via BBM, dan ajakan secara langsung sudah kita berikan, tetapi tetap saja banyak dosen yang tidak hadir”, ungkap Nihayah seraya menekankan perlu dicari strategi dan kiat untuk membuat dosen hadir dalam acara pelepasan alumni.


Social Trsut Fund

Sementara itu, Komaruddin Hidayat Rektor UIN Jakarta, setelah mewisuda 1.181 alumni di Auditorium Harun Nasution,  meluncurkan Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. STF adalah sebuah lembaga yang nirlaba nonstruktural di bawah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerja atas dasar non-profit, transparan, dan akuntabel.  Duduk sebagai Dewan Pembina STF adalah Komaruddin Hidayat, Azyumardi Azra, Quraish Syihab, Amsal Bahtiar, dan MK Tajuddin.

Menurut Komaruddin, STF dibentuk untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada kaum dhu’afa dan masyarakat kecil tanpa memandang latar belakang sosial, agama, dan etnis untuk mendapat askes pendidikan dan kesejahteraan yang lebih baik. Aktifitasnya meliputi penguatan sektor pendidikan, penguatan pesantren, pendidikan kewirausahaan, dan penelitian.

Lebih lanjut Komaruddin Hidayat mengajak para alumni untuk turut berderma dalam bentuk materi. “Berbagi dengan doa dan kasih sayang saja tidak cukup, tetapi juga dengan harta. Karena itu, sebagai alumni UIN Jakarta harus berusaha untuk menjadi kaya. Karena jika tidak kaya banyak perintah agama yang tidak dapat terlaksana, seperti ibadah haji, zakat, dan infak”, ungkap Komaruddin sambil menambahkan  motto yang diusung STF adalah BERDERMA untuk merubah DUNIA. (BangS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar