Sederhana,
namun penuh makna dan rasa. Ada rasa gembira, syukur, dan haru. Ada pula rasa keakraban, kebersamaan, dan kekeluargaan.
Senyum dan tawa tersimpul dari setiap wajah yang hadir. Saling sapa, jabat tangan, melempar senyuman dan memberikan ucapan
selamat sebagai tanda persaudaraan.
Tidak ada perbedaan antar angkatan, apalagi asal daerah, etnis, dan budaya.
Semuanya menyatu dalam kegembiraan dan kesyukuran. Itulah gambaran pelepasan
alumni ke-87 UIN Jakartga atau ke-37 Fakultas Psikologi, pada hari Sabtu
(14/7/2012) di ruang teater Fakultas Psikologi.
Sara
gembira dan syukur itu semakin lengkap ketika kelompok Paduan Suara Mahasiswa
(PSM) menyanyikan lagu “JALI-JALI” yang langsung mendapat aplaus dari hadirin.
Para hadirin juga semakin terhibur dan
larut dalam kegembiraan saat penampilan tari Saman oleh mahasiswa semester dua.
Perpaduan dan keserasian antara gerakan dan untaian kata-kata dari syeikh
(pemandu tari Saman) begitu menakjubkan. Sebuah persembahan dan penampilan seni
mahasiswa psikologi yang perlu diapresiasi.
Ibarat
ibu yang sedang mengandung, hari ini Fakultas Psikologi melahirkan 60 alumni,
yang siap mengabdi di bumi nusantara. Mereka membawa pesan yang sama, yaitu
membangun peradaban bangsa melalui pendekatan psikologi dan Islam. Untuk itu
para alumni sebagai duta fakultas, perlu memiliki intergritas moral dan
akademik dalam semua jenis profesi yang akan mereka jalani. Dua hal inilah yang
menjadi kunci utama bagi duta fakultas untuk
mengaktualisasikan diri di dunia kerja
dan masyarakat.
Dalam
sambutannya, Fadhilah Suralaga yang mewakili Jahja Umar Dekan Fakultas
Psikologi, mengatakan pentingnya menjaga integritas akademik dan moral. “Selain
kekuatan dan kompetensi dalam bidang metodologi penelitian dan statistik, para
alumni juga harus menjaga integritas akademik dan moral, sebagai sarjana
psikologi dan sebagai seorang muslim yang lulus dari institusi Islam, yaitu
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”, ungkap Fadhilah yang
juga merasakan pentingnya penguasaan bahasa Inggris dan Arab.
Zahrotun
Nihayah Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dalam laporannya mengatakan dari 60
alumni tersebut, ada 8 (delapan) orang yang memperoleh predikat cumlaude dan sisanya sebanyak 52 (lima
puluh dua) orang memperoleh predikat amat baik, dengan rentang IPK mulai dari
2.82 sampai dengan 3.64. “Selamat dan sukses kepada duta fakultas psikologi.
Semoga ilmu dan pengalaman yang diperolah bermanfaat dalam membangun peradaban bangsa”, ungkap Nihayah
mengakhiri sambutannya.
Pada
kesempatan yang sama, panitia juga mengumumkan tiga mahasiswa terbaik. Mereka
adalah Ghaida Muthi dengan IPK 3.64, Laras Santoso dengan IPK 3.62, dan Maulida
Disa Pratiwi dengan IPK 3.62. Ghaida menulis skripsi dengan judul “Pengaruh
Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Dosen Universitas Tanjungpura
Pontianak Kalimantan Barat”. Laras Santoso yang didampingi suaminya saat wisuda
menulis skripsi dengan judul “Hubungan Religiusitas dan Konformitas dengan
Intensi Melepas Jilbab”. Sedangkan Maulida Disa Pratiwi menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Trait
Kepribadian, Strain, dan Interaksi Orang Tua-Anak terhadap Cyberbullying pada
Remaja”.
Menyikapi
keberhasilan para duta fakultas tersebut, Syamsuddin Idris ayah Ghaida
mengatakan predikat sarjana psikologi ini merupakan cinderamata terbaik yang
mereka berikan, tidak hanya kepada orang tua tetapi juga kepada almamater,
yaitu fakultas psikologi. “Namun perlu
diingat, di atas sarjana tetap ada sarjana. Artinya, dibalik kesuksesan para
alumni ini ada dosen-dosen yang mengajari mereka. Oleh sebab itu, jangan
sampai setelah menjadi alumni, melupakan
jasa para dosen”, ungkap Syamsuddin mengakhiri sambutannya.
Secara
terpisah Zahrotun Nihayah menyayangkan kehadiran dosen yang sangat minim. “Surat
undangan, jarkom via BBM, dan ajakan secara langsung sudah kita berikan, tetapi
tetap saja banyak dosen yang tidak hadir”, ungkap Nihayah seraya menekankan
perlu dicari strategi dan kiat untuk membuat dosen hadir dalam acara pelepasan
alumni.
Social Trsut Fund
Sementara
itu, Komaruddin Hidayat Rektor UIN Jakarta, setelah mewisuda 1.181 alumni di
Auditorium Harun Nasution, meluncurkan Social Trust Fund (STF) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. STF adalah sebuah lembaga yang nirlaba nonstruktural di
bawah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerja atas dasar non-profit,
transparan, dan akuntabel. Duduk sebagai
Dewan Pembina STF adalah Komaruddin Hidayat, Azyumardi Azra, Quraish Syihab,
Amsal Bahtiar, dan MK Tajuddin.
Menurut
Komaruddin, STF dibentuk untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada
kaum dhu’afa dan masyarakat kecil tanpa memandang latar belakang sosial, agama,
dan etnis untuk mendapat askes pendidikan dan kesejahteraan yang lebih baik.
Aktifitasnya meliputi penguatan sektor pendidikan, penguatan pesantren, pendidikan
kewirausahaan, dan penelitian.
Lebih
lanjut Komaruddin Hidayat mengajak para alumni untuk turut berderma dalam
bentuk materi. “Berbagi dengan doa dan kasih sayang saja tidak cukup, tetapi
juga dengan harta. Karena itu, sebagai alumni UIN Jakarta harus berusaha untuk
menjadi kaya. Karena jika tidak kaya banyak perintah agama yang tidak dapat
terlaksana, seperti ibadah haji, zakat, dan infak”, ungkap Komaruddin sambil
menambahkan motto yang diusung STF
adalah BERDERMA untuk merubah DUNIA. (BangS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar