Rabu, 10 Juli 2013

UIN JAKARTA RAIH AKREDITASI A DARI BAN-PT Saatnya Melangkah dari UIN ke AUN



Alhamdulillah. Itulah kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan kesyukuran kita atas prestasi UIN Jakarta memperoleh nilai A untuk akreditasi institusi dari BAN-PT. Nilai A ini berdasarkan  Keputusan BAN-PT, Nomor: 126/SK/BAN-PT/Ak-SURV/PT/V/2013, tanggal  24 Mei 2013, dengan jumlah nilai 363.

Sehubungan dengan hasil akreditasi tersebut, UIN Jakarta mengadakan tasyakuran di ruang Sidang  Senat, Gedung Auditorium Utama, pada hari Senin, 8 Juli 2013. Hadir dalam acara ini para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Kepala Biro, Ketua Lembaga-Lembaga dan Kepala Pusat di lingkungan UIN Jakarta. 

Menurut Jamhari Wakil Rektor Bidang Kelembagaan, selain UIN Jakarta ada 7 (tujuh) perguruan tinggi negeri dan swasta yang saat ini memperoleh nilai akreditasi A. Ketujuh perguruan tinggi tersebut adalah UGM, ITB, UNAIR, UNHAS, UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), UII, dan UNY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). “Jadi posisi UIN Jakarta sudah sama dengan UGM, ITB, UNAIR, dan UNHAS”, ungkap Jamhari seraya menambahkan di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), UIN Jakarta satu-satunya perguruan tinggi yang memperoleh nilai A.

Sementara Komaruddin Hidayat Rektor UIN mengatakan  bahwa  prestasi ini bukan hanya milik UIN Jakarta semata, tetapi juga milik seluruh ummat Islam. Sebab UIN adalah lembaga pendidikan tinggi Islam.  “Oleh karena itu, UIN Jakarta mesti menjadi contoh bagi PTAIN yang lain”, ungkap Komaruddin sambil menegaskan meraih prestasi itu lebih mudah daripada mempertahankan. Maka tantangan ke depan adalah bagaimana mempertahankan prestasi yang sudah diraih.

Cita-cita berikutnya, menurut Jamhari, adalah untuk mendapatkan akreditasi di tingkat Asean melalu Asean University Network. “Kita ingin melangkah dari UIN ke AUN”, ungkap Jamhari yang langsung mendapat aplaus dari hadirin.

Tidak ada gading yang tak retak. Meskipun UIN Jakarta mendapat nilai A, bukan berarti tidak ada kelemahan dan kekurangan. Distribusi guru besar kurang merata. Guru besar pada fakultas agama lebih banyak daripada guru besar pada fakultas umum. Beberapa aspek yang perlu tingkatkatkan adalah pengelolaan, koleksi bukuperpustakaan, layanan akademik berbasis IT, penerbitan ilmiah, career office, dan penyediaan akses internet.

Selamat dan sukses buat UIN Jakarta, jendela keilmuan dan pusat peradaban Islam.