Jumat, 21 Desember 2012

WELCOMING DINNER HEPI Satukan keakraban dan kekeluargaan



Ketika jarum jam menunjukkan angka 19.30, Jumat (14/12/2012) para pengurus dan anggota  HEPI Pusat/Unit Koordinasi Daerah (UKD), undangan, dan peserta konferensi ilmiah dan seminar nasional telah memenuhi ruangan di lantai 10 Hotel Novotel Surabaya. Di sana telah disiapkan “Welcoming Dinner”  untuk mengawali kegiatan konferensi dan seminar nasional dengan tema  “Asesmen dan Pembangunan Karakter Bangsa”.   Diantara undangan yang hadir adalah Rektor dan Pembantu Rektor Bidang Akademik UNESA, Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur.

Dalam suasana yang penuh keakraban dan kekeluargaan, para peserta saling beramah tamah dan bertukar informasi.  Mereka datang dari Aceh hingga Papua dan representasi dari berbagai institusi.  Pada malam itu, posisi, jabatan, status sosial, dan atribut lainnya melebur dan menjadi satu, yaitu keluarga besar HEPI. Pakaian batik dengan berbagai motiv dan corak yang dipakai mayoritas undangan juga menggambarkan  kebersamaan dan keakraban, selain menggambarkan kebanggaan terhadap budaya asli tanah air Indonesia. Hiburan live music semakin memeriahkan suasana jamuan makan malam  sambil melihat pemandangan kota Surabaya di tengah malam dari lantai 10 Hotel Novotel. Keakraban dan kebersamaan tersebut semakin terasa pada saat peserta ikut menyanyikan lagu pihan mereka. Pesan yang yang tersurat dan tersirat dari acara itu adalah melalui wadah organisasi profesi HEPI mari kita satukan keakraban dan kekeluargaan.

Muchlas Samani Rektor UNESA menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas kerjasama HEPI dengan UNESA dalam penyelenggaraan konferensi ilmiah dan seminar nasional kali ini. “Semoga kerjasama seperti ini memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang penilaian, pengukuran, dan evaluasi pendidikan sesuai dengan visi dan misi asosiasi profesi ini”, ungkap Rektor yang pernah menjabat sebagai salah satu Direktur di DIKTI Kemdikbud tersebut.

Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Umum HEPI Bahrul Hayat  menyampaikan bahwa telah menjadi program tahunan HEPI untuk menyelenggarakan Konferensi Ilmiah. “Konferensi ilmiah tahun ini mestinya diselenggarakan di Makassar Sulawesi Selatan, tetapi karena alasan tertentu, akhirnya diselenggarakan di Surabaya bekerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA)”, ungkapnya Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI seraya menambahkan idealnya konferensi ini dilaksanakan pada pertengahan tahun. (BangS).

KONFERENSI HEPI LAHIRKAN 5 KEPUTUSAN PENTING



Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) bekerjasama dengan  Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah menyelenggarakan Konferensi Ilmiah dan Seminar Nasional dengan tema “Asesmen dan PembangunanKarakter Bangsa”  pada tanggal 14-15 Desember  2012 di Surabaya. Penyelenggaraan kegiatan ini diintegrasikan dengan Dies Natalis UNESA ke-48. Hadir dalam acara ini sekitar 250 peserta yang datang dari Aceh sampai Papua.  Empat puluh delapan paper ilmiah hasil penelitian telah dipresentasikan secara paralel. Sebagai keynote speaker  adalah Toho Cholik Mutohir Guru Besar UNESA.  
Sementara  Musliar Kasim Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  yang telah dijadwalkan untuk menjadi keynote speaker berhalangan hadir karena ada acara yang tidak bisa ditinggalkan.  Sebagai penggantinya adalah Djemari  Mardapi Dewan Penasehat HEPI dan anggota BSNP.
Bahrul Hayat Ketua Umum HEPI dalam sambutannya mengatakan bahwa tema konferensi ilmiah tahun ini merupakan isu sentral dalam dunia pendidikan. “Pembangunan karakter sangat urgen dan disadari oleh semua pelaku dan ahli pendidikan. Pembangunan karakter yang kita bahas saat ini akan menentukan  kualitas generasi bangsa Indonesia pada sepuluh atau dua puluh tahun ke depan”, ungkap Ketua Umum HEPI yang juga Sekretaris Jenderal Kementerian Agama tersebut.
Pembangunan karakter, tambah Bahrul Hayat, harus mencakup tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah pengajaran atau instruction (ta’lim). Tingkatan kedua adalah pendidikan atau education (tarbiyah). Sedangkan tingkatan ketiga adalah peradaban atau civilization (ta’dib). Ketiga tahapan ini tidak bisa dipisahkan dan saling terkait antara satu tahapan dengan tahapan yang lain. “Jika kita bicara masalah asesmen,  maka kita juga harus bicara tentang pengajaran, pendidikan, dan kebudayaan. Oleh sebab itu asesmen memiliki peranan yang sangat penting dalam ketiga tahapan pembangunan karakter tersebut”, ucap Bahrul Hayat  Ketua Umu HEPI periode 2010-2013 tersebut seraya menambahkan dalam konteks inilah HEPI bisa berperan secara optimal.
Terkait dengan publikasi ilmiah, Bahrul Hayat mengatakan bahwa sejak tahun 2011 yang  lalu, HEPI bekerjasama dengan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menerbitkan jurnal ilmiah, yaitu Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia (JP3I). Dalam kancah nasional, JP3I merupakan  pioner jurnal ilmiah dalam bidang pengukuran psikologi dan pendidikan.
Sementara itu, Muchlas Samani Rektor UNESA dalam sambutannya menekankan pentingnya peran pendidikan dalam pembangunan karakter bangsa. “Pendidikan memiliki peran strategis dalam mengatasi permasalahan karakter bangsa. Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”, ungkap Rektor yang pada hari itu berulang tahun ke-61 dan mendapat ucapan ulang tahun dari seluruh peserta.
Selain pemaparan paper, Ketua Umum HEPI juga melantik atau mengukuhkan Pengurus HEPI Unit Koordinasi Daerah (UKD) Surabaya dan Jawa Tengah untuk masa bakti 2012-2015. Pelantikan pengurus dilakukan secara sederhana dan ditandai dengan penyematan PIN HEPI. Selain itu, konferensi kali ini juga telah menghasilkan beberapa pemikiran dan kesepakatan yang terkait dengan kegiatan HEPI pada tahun mendatang.
Pertama, HEPI akan mengadakan pertemuan ilmiah pada bulan Januari 2013 di Jakarta untuk memberikan tanggapan secara komprehensif terhadap konsep kurikulum  baru yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2013. Dalam acara ini HEPI akan mengundang para pakar dan praktisi pendidikan  untuk menelaah konsep kurikulum yang akan diterapkan tahun 2013. Pandangan atau pemikiran ini akan  disampaikan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pada prinsipnya, HEPI bersikap akan menyambut baik  setiap kebijakan baru pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, termasuk pengembangan kurikulum 2013. Namun demikian, HEPI tetap terpanggil untuk menyampaikan pandangannya. Implementasi kurikulum diterapkan secara bertahap dan desain kurikulum mesti didasari hasil kajian empiris.
Kedua,HEPI akan mengkristalkan kode etik organisasi untuk menguatkan keberadaannya sebagai organisasi yang prorfesional, mandiri, dan bebas dari kepentingan tertentu. Dengan kode etik organisasi ini diharapkan HEPI semakin kokoh dan berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Ketiga, HEPI selain menyelenggarakan konferensi ilmiah tahunan, juga akan menyelenggarakan pertemuan tahunan antar pengurus HEPI Pusat dan  pengurus HEPI UKD untuk konsolidasi dan evaluasi.  Konferensi ilmiah dilaksanakan pada pertengahan tahun, sedangkan pertemuan  pengurus HEPI dilaksanakan pada akhir tahun.
Keempat, untuk pelaksanaan konferensi tahun 2013, ada dua alternatif pilihan tempat, yaitu  Manado Sulawesi Utara dan Makassar Sulawesi Selatan.  Penetapan tempat dari dua opsi  ini akan diputuskan dalam rapat pengurus harian HEPI Pusat. Demikian juga tema konferensi tahun 2013 akan ditetapkan dalam rapat tersebut.
Kelima, kerjasama antara HEPI dan perguruan tinggi serta  instansi terkait baik di dalam negeri maupun luar negeri perlu ditingkatkan dengan tetap menjaga independensi HEPI sebagai organisasi profesi. Ke depan, melalui kerjasama ini,  HEPI diharapkan bisa menyelenggarakan konferensi ilmiah berkolaborasi dengan lembaga internasional. (BangS).