Himpunan Evaluasi Pendidikan
Indonesia (HEPI) bekerjasama dengan
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah menyelenggarakan Konferensi
Ilmiah dan Seminar Nasional dengan tema “Asesmen dan PembangunanKarakter
Bangsa” pada tanggal 14-15 Desember 2012 di Surabaya. Penyelenggaraan kegiatan
ini diintegrasikan dengan Dies Natalis UNESA ke-48. Hadir dalam acara ini
sekitar 250 peserta yang datang dari Aceh sampai Papua. Empat puluh delapan paper ilmiah hasil
penelitian telah dipresentasikan secara paralel. Sebagai keynote speaker adalah Toho Cholik Mutohir Guru Besar UNESA.
Sementara Musliar Kasim Wakil Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan yang telah dijadwalkan untuk
menjadi keynote speaker berhalangan hadir karena ada acara yang tidak bisa
ditinggalkan. Sebagai penggantinya
adalah Djemari Mardapi Dewan Penasehat
HEPI dan anggota BSNP.
Bahrul Hayat Ketua Umum HEPI dalam
sambutannya mengatakan bahwa tema konferensi ilmiah tahun ini merupakan isu sentral
dalam dunia pendidikan. “Pembangunan karakter sangat urgen dan
disadari oleh semua pelaku dan ahli pendidikan. Pembangunan karakter yang kita
bahas saat ini akan menentukan kualitas
generasi bangsa Indonesia pada sepuluh atau dua puluh tahun ke depan”, ungkap
Ketua Umum HEPI yang juga Sekretaris Jenderal Kementerian Agama tersebut.
Pembangunan karakter, tambah
Bahrul Hayat, harus mencakup tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah
pengajaran atau instruction (ta’lim). Tingkatan kedua adalah
pendidikan atau education (tarbiyah). Sedangkan tingkatan ketiga
adalah peradaban atau civilization (ta’dib). Ketiga tahapan ini tidak bisa
dipisahkan dan saling terkait antara satu tahapan dengan tahapan yang lain.
“Jika kita bicara masalah asesmen, maka
kita juga harus bicara tentang pengajaran, pendidikan, dan kebudayaan. Oleh
sebab itu asesmen memiliki peranan yang sangat penting dalam ketiga tahapan pembangunan
karakter tersebut”, ucap Bahrul Hayat
Ketua Umu HEPI periode 2010-2013 tersebut seraya menambahkan dalam
konteks inilah HEPI bisa berperan secara optimal.
Terkait dengan publikasi ilmiah,
Bahrul Hayat mengatakan bahwa sejak tahun 2011 yang lalu, HEPI bekerjasama dengan Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menerbitkan jurnal ilmiah,
yaitu Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia (JP3I). Dalam kancah
nasional, JP3I merupakan pioner jurnal
ilmiah dalam bidang pengukuran psikologi dan pendidikan.
Sementara itu, Muchlas Samani
Rektor UNESA dalam sambutannya menekankan pentingnya peran pendidikan dalam
pembangunan karakter bangsa. “Pendidikan memiliki peran strategis dalam
mengatasi permasalahan karakter bangsa. Pendidikan berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”, ungkap Rektor yang pada hari itu
berulang tahun ke-61 dan mendapat ucapan ulang tahun dari seluruh peserta.
Selain pemaparan paper, Ketua
Umum HEPI juga melantik atau mengukuhkan Pengurus HEPI Unit Koordinasi Daerah
(UKD) Surabaya dan Jawa Tengah untuk masa bakti 2012-2015. Pelantikan pengurus
dilakukan secara sederhana dan ditandai dengan penyematan PIN HEPI. Selain itu,
konferensi kali ini juga telah menghasilkan beberapa pemikiran dan kesepakatan
yang terkait dengan kegiatan HEPI pada tahun mendatang.
Pertama, HEPI akan mengadakan
pertemuan ilmiah pada bulan Januari 2013 di Jakarta untuk memberikan tanggapan
secara komprehensif terhadap konsep kurikulum
baru yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2013. Dalam acara ini HEPI
akan mengundang para pakar dan praktisi pendidikan untuk menelaah konsep kurikulum yang akan
diterapkan tahun 2013. Pandangan atau pemikiran ini akan disampaikan ke Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI. Pada prinsipnya, HEPI bersikap akan menyambut baik setiap kebijakan baru pemerintah untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional, termasuk pengembangan kurikulum 2013.
Namun demikian, HEPI tetap terpanggil untuk menyampaikan pandangannya.
Implementasi kurikulum diterapkan secara bertahap dan desain kurikulum mesti
didasari hasil kajian empiris.
Kedua,HEPI akan mengkristalkan
kode etik organisasi untuk menguatkan keberadaannya sebagai organisasi yang
prorfesional, mandiri, dan bebas dari kepentingan tertentu. Dengan kode etik
organisasi ini diharapkan HEPI semakin kokoh dan berperan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan.
Ketiga, HEPI selain
menyelenggarakan konferensi ilmiah tahunan, juga akan menyelenggarakan
pertemuan tahunan antar pengurus HEPI Pusat dan
pengurus HEPI UKD untuk konsolidasi dan evaluasi. Konferensi ilmiah dilaksanakan pada
pertengahan tahun, sedangkan pertemuan
pengurus HEPI dilaksanakan pada akhir tahun.
Keempat, untuk pelaksanaan
konferensi tahun 2013, ada dua alternatif pilihan tempat, yaitu Manado Sulawesi Utara dan Makassar Sulawesi
Selatan. Penetapan tempat dari dua opsi ini akan diputuskan dalam rapat pengurus
harian HEPI Pusat. Demikian juga tema konferensi tahun 2013 akan ditetapkan
dalam rapat tersebut.
Kelima, kerjasama antara HEPI dan
perguruan tinggi serta instansi terkait baik
di dalam negeri maupun luar negeri perlu ditingkatkan dengan tetap menjaga
independensi HEPI sebagai organisasi profesi. Ke depan, melalui kerjasama ini, HEPI diharapkan bisa menyelenggarakan
konferensi ilmiah berkolaborasi dengan lembaga internasional. (BangS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar