Sabtu, 18 Juni 2016

GONTORIANA-4 MANIHUT: AMUNISI NGECOR GEDUNG




Istilah 'manihut' sangat populer di kalangan saduantri Pondok Gontor tahun 1980-an. Selain populer, istilah itu juga memiliki konotasi dengan 'kerja bakti' ngecor gedung.

Begini ceritanya. Sebagai pondok yang mandiri, pekerjaan konstruksi bangunan, terutama ngecor gedung bertingkat, selalu dikerjakan para santri. Tidak diborongkan kepada kontraktor.

Alat yang digunakan juga sederhana, mesin molen pengaduk pasir dan semen serta ember plastik. Tidak ada alat berat seperti sekarang.

Pekerjaan dilakukan secara bergilir dan terjadwal, mulai pagi sampai malam. Berkesinambungan, tanpa ada jeda waktu, supaya hasil cor-corannya bagus.

Santri senior mengkoordinir santri yunior, di bawah komando ustadz (guru). Saat itu, ustadz Abdullah Mahmud (alm) yang memberi komando. Suara beliau yang lantang, akan selalu dikenang para santri.

Nah, yang menarik dari kerja bakti ngecor tersebut, setelah selesai ngecor, para santri mendapat jatah 'manihut' atau singkong rebus.
Meskipun hanya singkong, nikmatnya luar biasa.

Sampai sekarang bangunan hasil kerja bakti santri masih kokoh, seperti gedung Saudi I, II, dan III. Ga percaya, silahkan berkunjung ke Gontor. Buktikan sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar