Di Jalan Bintaran Kulon Jogjakarta ada warung Bakmi Jawa dan Bajigur Kadin yang ASLI. Demikian nama warung itu. Kadin itu sendiri singkatan dari Karto Kasidin. Warung ini berdiri sejak tahun 1940-an, sebelum Indonesia merdeka. Saat itu penulis juga belum lahir. Jadi sudah berusia sekitar jutuh puluh dua tahun. Sehingga bakmi KADIN sudah melegenda. Bangunan juga sangat sederhana, beratap seng dan tiang dari kayu. Tidak ada AC, yang ada hanya kipas angin.
Yang menarik dari Bakmi Kadin, selain rasanya –yang ini sudah pasti—adalah cara memasak yang masih tradisional, yaitu dengan arang kayu di dalam tungku dari tanah. Tidak memakai kompor dengan gas elpiji sebagaimana di restoran modern. Uniknya lagi, di dalam warung itu, ada empat rombong untuk tempat masak. Pada awalnya saya kira masing-masing rombong beda penjual, ternyata milik satu orang.
“Semakin malam semakin ramai”, ucap Agus kakak saya yang menemani makan malam.
Pembelinya dari berbagai etnis. Ada China, Jawa, dan Arab. Artinya, sensasi rasa bakmi KADIN ini dapat diterima semua etnis.
Bakmi KADIN enak disantap dalam keadaan panas. Nah bagi mereka yang gemar makanan pedas, di meja makan disediakan cabe rawit hijau. Untuk menambah nikmat, Anda bisa minum wedang jahe. Waah…… pasti bisa buat badan kempringet (berkeringat).
Masalah harga, jangan khawatir. Untuk satu porsi hanya delapan belas ribu rupiah. Itupun isinya banyak. Murah bukan. Nah, jika Anda ke Jogjakarta, jangan lupa mampir ke Bakmi KADIN ASLI di Jl. Bintaran Kulon supaya tidak penasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar