Pada saat makan siang, menjelang pelaksanaan Seminar
tentang Trust: Ledearship dalam keadaan krisis yang diadakan oleh Japan
Foundation, Senin, 11 Februari 2013, di Hotel Atlet century Jakarta, telah
terjadi dialog antara nara sumber/keynote speaker dan Asisten Direktur
JapanFoundation.
“Bahan presentasi saya baru saya kirim lewat email”,
ucap Dewi Fortuna Anwar kepada Goto Asisten Direktur Japan Foundation Jakarta.
“Maaf ibu, saya tidak bisa mengecek email sekarang.
Nanti kalau sudah kembali ke kantor Japan Foundation saya cek”, jawab Goto
sambil menikmati susi untuk menu makan siang.
“Anda tidak pakai blackberry atau IPad, sehingga
bisa mengecek email dimana dan kapan saja”,
balas anggota penasehat Wakil Presiden tersebut.
Mendengar dialog tersebut, langsung terpikir dalam benak saya, para ekspatriat
termasuk warga Jepang yang bekerja di Indonesia tidak memakai Blackbery.
Sebaliknya, masyarakat Indonesia sangat luar biasa. Siswa SMP pun sudah memakai
Blackbery dan IPad.
Ketika saya mencerikan hal ini kepada kawan saya, ia
langsung berkomentar.”Blackbery atau BB
hanya marak di Indonesia. Ketika ia berkunjung ke Sydney ada teman di
sana yang bertanya mengapa di Indonesia BB sangat booming. Sampai ada seorang dosen yang memberi tugas
kepada mahasiswa untuk mencari informasi tentang masalah penggunaan BB di
Indonesia”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar