Rabu, 12 September 2012

BSNP CONTOH SIKAP TOLERANSI


Sederhana namun penuh makna dan sarat dengan keakraban, kekeluargaan, kebersamaan, dan keharmonisan. Itulah kesan yang muncul dari pelaksanaan halal bi halal BSNP yang diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus 2012 di Jakarta. Acara dihadiri oleh anggota BSNP periode pertama dan periode kedua, serta staf dan karyawan BSNP. Namun karena  alasan tertentu ada anggota BSNP baik yang masih aktif maupun yang sudah paripurna, berhalangan hadir dalam acara tersebut.

Moehammad Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP dalam sambutannya mengatakan telah menjadi tradisi BSNP untuk melaksanakan halal bi halal dengan mengundang anggota BSNP beserta keluarga dan seluruh staf. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan tali silaturahim dan persaudaraan antar sesama anggota dan staf sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja”, ucap Aman seraya menambahkan melalui acara seperti ini diharapkan juga dapat menghilangkan rasa penat dan letih setelah menjalankan rutinitas harian yang begitu padat.

M. Yunan Yusuf anggota BSNP paripurna dalam tausiyahnya menjelaskan  makna dan urgensi halal bi halal. Menurut Yunan, istilah halal bi halal adalah istilah khas di Indonesia yang mengakar dengan nilai cultural umat Islam di Indonesia. “Istilah ini tidak kita temukan di negara lain tetapi memiliki makna yang dalam karena telah menjadi tradisi bagi umat Islam di Indonesia”, ungkap Yunan.

Yunan menambahkan, biasanya dalam merayakan idul fitri ada ucapakan khusus, yaitu minal a’idin wal faizin. Minal ‘aidin  berarti kembali kepada fitrah manusia karena selama perjalanan hidup banyak hal yang menyimpang dari fitrahnya. Sedangkan al-faizun berarti pemenang atau kembali kepada kemenangan. Mengapa harus menang? Selama sebulan penuh berpuasa umat Islam dihadapkan berbagai tantangan dan gangguan. Kemenangan sejati diraih dengan menyempurnakan ibadah puasa satu bulan penuh.

Selama menunaikan ibadah puasa, tambah Yunan, manusia menyalin sifat-sifat ketuhanan, diantaranya adalah sifat bahwa Tuhan tidak makan, minum, dan tidak melakukan hubungan seksual. Kemenangan ini sangat tergantung kepada hubungan silaturahim  sesama manusia. Dengan melakukan silaturahim, Allah akan memanjangkan umur atau usia kita dan akan melapangkan rezeki kita.

Dengan mengutif sebuah wisdom yang dikirim melalui pesan singkat oleh anggota BSNP Weinata Sairin, M. Yunan Yusuf menekankan pentingnya memaafkan: Vincere est honestum, opprimere acerbum, pulchrum ignoscere. Menang itu terhormat, menghancurkan itu pahit, memaaftkan itu indah. Melahirkan kemenangan dalam  setiap perjuangan dan hidup saling  memaafkan adalah bagian integral dari karakter umat   beriman. 

Kebersamaan dan sikap saling menghargai dan toleransai antar ummat beragama ditemukan di BSNP. “Karena siapa yang ingin melihat sikap menghargai dan toleransi antar umat beragama, silahkan datang ke BSNP”, ucap Yunan yang langsung disambut dengan tepuk tangan oleh para hadirin. 

 
Selain ceramah keagamaan dan saling berjabat tangan untuk maaf memaafkan, acara halal bi halal kali ini juga dilengkapi dengan nyanyi bersama yang dikomandani oleh Edy Tri Baskoro. “Lagu ini merupakan ekspresi hati untuk menghilangkan perasaan letih dan sedih karena rutinitas sehari-hari yang kita lakukan”, ungkap Edy.

Acara menjadi lebih meriah ketika Anggani Sudono membacakan puisi tentang pendidikan dan Weinata membacakan puisi tentang guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar