Sederhana namun penuh makna dan
sarat dengan keakraban, kekeluargaan, kebersamaan, dan keharmonisan. Itulah
kesan yang muncul dari pelaksanaan halal bi halal BSNP yang diselenggarakan
pada tanggal 31 Agustus 2012 di Jakarta. Acara dihadiri oleh anggota BSNP
periode pertama dan periode kedua, serta staf dan karyawan BSNP. Namun
karena alasan tertentu ada anggota BSNP
baik yang masih aktif maupun yang sudah paripurna, berhalangan hadir dalam
acara tersebut.
Moehammad Aman Wirakartakusumah
Ketua BSNP dalam sambutannya mengatakan telah menjadi tradisi BSNP untuk
melaksanakan halal bi halal dengan mengundang anggota BSNP beserta keluarga dan
seluruh staf. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan tali silaturahim
dan persaudaraan antar sesama anggota dan staf sehingga dapat meningkatkan
produktifitas kerja”, ucap Aman seraya menambahkan melalui acara seperti ini
diharapkan juga dapat menghilangkan rasa penat dan letih setelah menjalankan
rutinitas harian yang begitu padat.
M. Yunan Yusuf anggota BSNP
paripurna dalam tausiyahnya menjelaskan
makna dan urgensi halal bi halal. Menurut Yunan, istilah halal bi halal
adalah istilah khas di Indonesia yang mengakar dengan nilai cultural umat Islam
di Indonesia. “Istilah ini tidak kita temukan di negara lain tetapi memiliki
makna yang dalam karena telah menjadi tradisi bagi umat Islam di Indonesia”,
ungkap Yunan.
Yunan menambahkan, biasanya dalam
merayakan idul fitri ada ucapakan khusus, yaitu minal a’idin wal faizin. Minal
‘aidin berarti kembali kepada fitrah
manusia karena selama perjalanan hidup banyak hal yang menyimpang dari
fitrahnya. Sedangkan al-faizun berarti pemenang atau kembali kepada kemenangan.
Mengapa harus menang? Selama sebulan penuh berpuasa umat Islam dihadapkan
berbagai tantangan dan gangguan. Kemenangan sejati diraih dengan menyempurnakan
ibadah puasa satu bulan penuh.
Selama menunaikan ibadah puasa, tambah
Yunan, manusia menyalin sifat-sifat ketuhanan, diantaranya adalah sifat bahwa
Tuhan tidak makan, minum, dan tidak melakukan hubungan seksual. Kemenangan ini
sangat tergantung kepada hubungan silaturahim
sesama manusia. Dengan melakukan silaturahim, Allah akan memanjangkan
umur atau usia kita dan akan melapangkan rezeki kita.
Dengan mengutif sebuah wisdom
yang dikirim melalui pesan singkat oleh anggota BSNP Weinata Sairin, M. Yunan Yusuf
menekankan pentingnya memaafkan: Vincere
est honestum, opprimere acerbum, pulchrum ignoscere. Menang itu terhormat,
menghancurkan itu pahit, memaaftkan itu indah. Melahirkan kemenangan dalam setiap perjuangan dan hidup saling memaafkan adalah bagian integral dari
karakter umat beriman.
Kebersamaan dan sikap saling
menghargai dan toleransai antar ummat beragama ditemukan di BSNP. “Karena siapa
yang ingin melihat sikap menghargai dan toleransi antar umat beragama, silahkan
datang ke BSNP”, ucap Yunan yang langsung disambut dengan tepuk tangan oleh
para hadirin.
Selain ceramah keagamaan dan
saling berjabat tangan untuk maaf memaafkan, acara halal bi halal kali ini juga
dilengkapi dengan nyanyi bersama yang dikomandani oleh Edy Tri Baskoro. “Lagu
ini merupakan ekspresi hati untuk menghilangkan perasaan letih dan sedih karena
rutinitas sehari-hari yang kita lakukan”, ungkap Edy.
Acara menjadi lebih meriah ketika
Anggani Sudono membacakan puisi tentang pendidikan dan Weinata membacakan puisi
tentang guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar