Pasa
musim reses di bulan April 2012, anggota DPR Ri mengadakan perjalanan ke luar
negeri. Disebutnya studi banding. Istilah yang sudah mulai tidak populis di
kalangan masyarakat Indonesia.
Studi
banding anggota DPR-RI Komisi I beserta keluarga menghabiskan biaya 3.1 milyar
rupiah. Saat di Jerman, mereka terekam oleh kamera sedang belanja di pusat
perbelanjaan terkenal. Yang lebih parah
lagi, mereka ditolah oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) setempat justru
dalam acara ramah tamah di gedung KBRI.
Biaya
kunjungan tersebut hanya untuk beberapa orang dalam beberapa hari saja. Jumlah
tersebut lebih banyak daripada pagu Fakultas Psikologi tahun 2012, yaitu hanya
2.4 milyar rupiah. Dengan pagu ini, Fakultas Psikologi dapat melayani 1.250
sivitas akademika (dosen dan mahasiswa plus karyawan).
Apa
hasil studi banding? TIdak jelas. Yang pasti pemborosan uang negara. Sedangkan
hasil belajar mengajar di fakultas sangat jelas dan terukur serta memiliki
dampak jangka panjang, yaitu mencerdaskan bangsa.
Tidak
malukah anggota Dewan? Apa reaksi mereka? Membela dirikah?
Anehnya,
Haryono Isman, wakil ketua komisi I DPR-RI dalam penjelasan kepada pers
mengatakan bahwa studi banding ke Jerman
kali ini merupakan studi banding yang paling berhasil dibandingkan studi
banding sebelumnya. Apa indikator berhasilnya? Berhasil didemo mahasiswa?
hahahahahah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar