Minggu, 14 Oktober 2012
GANGAN: Kombinasi Pedas, Asem, dan Manis
Salah satu makanan khas Belitung adalah Gangan. Yaitu ikan laut dimasak kuah dengan warna khas kuning kemerah-merahan dengan tiga kombinasi rasa: pedas, asem, dan manis. Untuk menikmati sensasi masakan ini, sebaiknya dihidangkan dalam keadaan panas. Buah nanas yang menjadi kekhasan masakan ini membuat badan terasa segar saat makan.
Bagaimana cara memasak gangan? Ikuti resep sederhana berikut ini.
Bumbu: laos, kunir, kemiri, brambang, cabe merah keriting, trasi, dan garam.
Bahan: ikan laut (direkomendasi ikan tengiri) dan buah nanas
Cara memasak: Bumbu ditumbuk halus ditambah dengan sedikit trasi. Masak air sampai mendidih dan masukkan bumbu. Tunggu kurang lebih 10 menit dan masukkan buah nanas yang sudah dipotong-potong. Kemudian masukkan ikan tengiri. Tunggu sampai 10 menit. Kemudian angkat dan hidangkan dalam keadaan panas. Selamat mencoba.
Gangan dengan tiga rasa: pedas,asem, manis selalu menggudah selera makan bagi para pelancong di Negeri Laskar Pelangi Belitung. Kekhasan Gangan selain pada rasa adalah buah nanas segar yang dijadikan campuran ikan laut.
PEMANTAUAN UNPK PROGRAM PAKET C DI NEGERI LASKAR PELANGI
Ujian Nasional Pendidikan
Kesertaraan (UNPK) Tahap II untuk Paket C
dan Paket C Kejuruan dilaksanakan tanggal 8-11 Oktober 2012 dan untuk Paket A/Ula
dan Paket B/Wustha dilaksanakan tanggal
15-17 Oktober 2012. Sebagai persiapan, pada
tanggal 1-2 Oktober 2012 telah diselenggarakan rapat koordinasi pelaksanaan UNPK di Jakarta, dihadiri oleh
Ketua dan Bendahara Pelaksana UNPK Tingkat Provinsi, Kepala dan Sekretariat
Balitbang, serta anggota BSNP. Bertindak sebagai nara sumber adalah Khairil
Anwar Notodiputro Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Moehammad Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP, Djemari Mardapi, dan Jamaris Jamna
keduanya anggota BSNP.
Selama pelaksanaan UNPK, anggota BSNP melakukan
pemantauan dan evaluasi di lapangan. Tujuannya adalah untuk memastikan
pelaksanaan UNPK sesuai dengan POS yang telah ditetapkan BSNP.
Penulis mendapat tugas memantau UNPK Program Paket C di Negeri Laskar Pelangi Belitung.Berikut ini foto kegiatan pemantauan tersebut.
Peserta UNPK Program Paket C Jurusan IPS mengikuti ujian Matematika pada hari Kamis, 11 Oktober 2012, bertempat di SDN 44 Perawas Belitung.
Sabtu, 13 Oktober 2012
PANTAI TANJUNG TINGGI Keindahan Alam di Bumi Laskar Pelangi
Pulau Belitung yang dikenal
sebagai Negeri Laskar Pelangi memiliki potensi wisata yang menarik, tidak hanya
bagi wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan manca negara. Terpilihnya Basuki
Jahja Purnama yang akrab dipanggil Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI akan
menambah populeritas pulau Belitung di mata wisatawan. Ada banyak pilihan
wisata alam di Belitung, diantaranya adalah Pulau Lengkuas, Pantai Tanjung
Pendam, Pantai Tanjung Tinggi, dan Pantai Tanjung Kelayang.
Kali ini saya milih untuk
mengunjungi Pantai Tanjung Pendam dan Pantai Tanjung Tinggi yang dikenal
sebagai tempat pengambilan gambar film Laskar Pelangi. Pantai Tanjung Pendam terletak di
pinggir kota Tanjung Pandan. Pantai ini terkenal dengan pusat kulinernya.
Karena itu setiap sore sampai malam selalu padat pengunjung, selain untuk makan
juga untuk menghilangkan penat setelah sehari bekerja.
Pantai
Tanjung Tinggi. Demikian biasanya orang menyebut pantai berpasir putih di
Belitung. Sepanjang pantai ada batu-batu granit dalam ukuran besar dan tinggi.
Itulah sebabanya pantai ini dinamakan pantai Tanjung Tinggi. Keindahan pantai
selain dari pasir putihnya, juga dilihat dari airnya yang jernih berwarna biru.
Dengan mata telanjang, pengunjung bisa melihat dasar pantai. Pantai yang tidak
berombak besar membuat pengunjung bisa
berenang dengan aman.
Pantai Tanjung Tinggi terletak
lima belas kilo meter dari Kota Tanjung Pandan dan bisa ditempuh dalam waktu
dua puluh menit dengan kendaraan roda empat. Jalan yang bagus, tanpa hambatan,
membuat perjalanan menuju pantai menjadi nyaman dan menyenangkan. Selama dalam
perjalanan, saya merasa mengendarai kendaraan di jalan tol, lancar tanpa
hambatan, tetapi gratis. Tidak seperti di Jakarta, jalan tol sering macet dan
bayarannya juga relatif mahal.
Selama ini saya sudah sering
mengunjungi pantai berpasir putih,
seperti pantai Kute Bali, pantai Senggigi dan pantai Gili Trawangan Lombok, pantai Anyer
Banten, dan lain sebagainya. Tetapi di pantai-pantai tersebut tidak ada batu
granit dalam ukuran besar dan tinggi seperti di pantai Tanjung Tinggi. Inilah
faktor pembeda antara pantai Tanjung Tinggi dengan pantai lainnya.
Pasir Pantai Tanjung Tinggi selain
putih juga bersih, lembut dan halus. Menurut Pak Rusydi, warga Belitung, pasir
putih tersebut biasa diekspor dengan harga yang lebih mahal daripada garam.
Sementara di pinggir pantai terdapat pohon-pohon yang tinggi, entah berapa
tahun usianya. Daun yang hijau dan segar, menghasilkan udara yang segar untuk
dihirup, semakin melengkapi keindangan pantai Tanjung Tinggi.
Karena pemandangan alam yang
begitu indah, pengunjung tidak pernah melewatkan untuk mengabadikan dengan
latar belakang air yang jernih dan batu granit yang menjulang tinggi. Ada juga
yang bermain dan saling kejar-kejaran di lorong-lorong antar batu granit. Bagi
anak-anak atau orang dewasa yang suka berenang, bisa memanjakan dirinya di air
yang jernih di antara batu-batu granit, tanpa khawatir ada ombak, karena airnya
tenang.
Orang bisa merasa senang dan
terhibur dengan membaca novel Laskar Pelangi. Orang bisa terkagum-kagum saat nonton film Laskar
Pelangi di gedung bioskop. Tetapi menyaksikan keindanan pantai Tanjung Tinggi dengan
mata kepala sendiri, merupakan pengalaman yang sangat berharga dan bernilai
tinggi. Sebab kita bisa memandang alam dan laut dari tepi pantai sambil
menyusuri pasir putih. Sebuah pengalaman yang tak terlupakan dan pasti
menyenangkan.
Karena itu tidak sempurna rasanya
berkunjung ke Belitung tanpa singgah di pantai Tanjung Tinggi. Ibarat ke Jakarta tidak lengkap jika tidak
menyaksikan Monumen Nasional. Ibarat ke Kuala Lumpur, tidak lengkap jika tidak
mengunjungi menara kembar Petronas. Atau ibarat ke Singapura, tidak sempurna
jika tidak ke Pulau Sentosa.
Bagi anda penggemar kuliner, di
tepi pantai banyak rumah makan atau restoran yang menawarkan berbagai masakan
ikan. Udang bakar, cumi-cumi goreng, ikan bakar, sop kepala ikan, dan es kelapa
muda bisa menjadi pilihan untuk makan. Kali ini saya mencoba ‘dangan ikan’, yaitu
ikan dimasak dengan kuah warna kuning dengan kombinasi rasa pedas, asem, dan
manis. Nikmat. Maknyus.
Mari kita kenalkan potensi wisata alam dan wisata kuliner nusantara ke penjuru dunia. (BangS, 11/10/12).
Langganan:
Postingan (Atom)